Selasa, 17 April 2012

tugas INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL


INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL

A.      PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dilaksanakan melalui empat tahap yang berurutan berikut ini :
1)      Pengakuan dan perumusan masalah atau peluang
2)      Pencarian tindakan alternatif dan pengkuantifikasian konsekuensinya masing-masing
3)      Pemilihan alternatif otimum atau alternatif yang memuaskan
4)      Implementasi dan penindaklanjutan, download disini

»»  READ MORE...

proposal renovasi masjid


إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (At Taubah: 18)
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
“Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (At Taubah: 108)
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى. وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى. فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى. وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى. وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى. فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى
”Adapun orang yang memberikan hartanya dan bertakwa, serta membenarkan keyakinan yang benar berikut balasannya, maka akan Kami mudahkan baginya keadaan yang mudah. Adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya tidak butuh kepada Allah, serta mendustakan keyakinan yang benar berikut balasannya, maka akan Kami mudahkan baginya keadaan yang sukar.” (Al-Lail: 5-10)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لاَ بَيْعٌ فِيهِ وَلاَ خُلَّةٌ وَلاَ شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah apa yang telah Kami rezekikan kepada kalian sebelum datang suatu hari yang pada saat itu tidak ada jual beli, tidak ada hubungan kasih sayang dan tidak ada pula syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang dzalim.” (Al-Baqarah: 254)
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“Dan apa pun yang kalian infakkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rizki.” (Saba`: 39)
فَاتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Maka bertakwalah kalian kepada Allah sekuat kemampuan kalian, dengar dan taatlah kalian kepada-Nya, serta infakkanlah harta yang baik bagi diri kalian, dan barangsiapa dilindungi dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”   (At-Taghabun: 16)
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلاَنِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara sembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapatkan pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.”                (Al-Baqarah: 274)
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اللَّّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
“Tidak ada suatu hari yang dimasuki oleh seorang hamba, kecuali pada hari itu ada dua malaikat yang turun. Salah seorang dari mereka berdoa, ‘Ya Allah, berikan ganti pada orang yang menginfakkan hartanya.’ Yang lainnya berdoa, ‘Ya Allah, berikan kemusnahan harta pada orang yang tidak mau memberi.” (HR. Al-Bukhari no. 1442)
Asma` bintu Abi Bakr radhiyallahu ‘anha berkata:
قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَالِي مَالٌ إِلاَّ مَا أَدْخَلَ عَلَيَّ الزُّبَيْرُ، فَأَتَصَدَّقُ؟ قَالَ: تَصَدَّقِي وَلاَ تُوْعِي فَيُوْعَى عَلَيْكِ
“Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki harta kecuali apa yang dimasukkan Az-Zubair kepadaku. Apakah boleh aku menyedekahkannya?’ Beliau bersabda: ‘Bersedekahlah. Jangan engkau kumpul-kumpulkan hartamu dalam wadah dan enggan memberikan infak, niscaya Allah akan menyempitkan rizkimu’.”         (HR. Al-Bukhari no. 2590 dan Muslim no. 2375)
Membangun masjid adalah pekerjaan pertama yang Rasulullah SAW lakukan ketika sampai di Madinah. Masjid adalah sarana utama untuk pemberdayaan masyarakat Islam. Masjid pada masa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam dan generasi Islam pertama dijadikan sebagai pusat kegiatan dakwah, sentra pengembangan keilmuan, membangun pemikiran umat, pendidikan dan sosial. Di sanalah tempat para sahabat Rasul Shallallaahu ‘alaihi wasallam menimba ajaran-ajaran Islam dan tempat memecahkan segala urusan mereka sehari-hari. Masjid di masa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bukan hanya sebagai tempat penyaluran emosi religius semata, tetapi ia telah dijadikan pusat aktivitas umat.
Sejatinya sebagai umat Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wasallam, kami mencita-citakan sebuah masjid yang “sebangun” dengan masjid Rasul tersebut, yakni masjid yang berasaskan takwa, sebuah tempat menimba ilmu, menyucikan jiwa dan raga, menjadi tempat yang memberikan arti tentang tujuan hidup dan cara-cara meraihnya, serta wujud praktek kerja nyata umat sebagai hamba terbaik di muka bumi. Tentu, kesemua cita-cita di atas akan memerlukan syarat, yakni adanya bangunan fisik Masjid Nurul Iman Bujung Tenuk, Kelurahan Menggala Selatan, Kecamatan Menggala yang representatif, layak dan aman. Terkait dengan bangunan fisik masjid, saat ini usia masjid sudah 5 tahun, namun ternyata konstruksi kolom, dan atapnya sudah pada tahap kritis menghawatirkan keselamatan jama’ah, dan tempat bersuci (wudhu) belum pantas dikatakan bersih.
Oleh karena itu, maksud proposal ini adalah sebagai langkah awal untuk merenovasi konstruksi kolom, tempat bersuci (wudhu) dan atap masjid yang representatif, layak dan aman sehingga cita-cita mewujudkan masjid sebagai pusat aktivitas keumatan bisa terealisasi, insya Allah. Tentunya, melalui bantuan para donatur yang kami harapkan bisa mengulurkan tangannya, membantu pelaksanaan renovasi, baik secara keseluruhan maupun sebagiannya. mau, download disini
»»  READ MORE...
Template by : kendhin x-template.blogspot.com